Dirgahayu Ke 57 Provinsi Sulawesi Tengah 13 April 1964 – 13 April 2021 (Selayang Pandang Para Gubernur Sulteng : 5 Gubernur Putra Daerah)

Tepat hari ini Provinsi Sulawesi Tengah memasuki usia 57 tahun. Sejak terbentuk pada 13 April 1964, Sulteng dikelola oleh 15 periode kepemimpinan gubernur. Gubernur Longki Djanggola saat ini adalah periode kepemimpinan 14 dan 15, karena beliau menjabat dalam 2 periode Gubernur. Periode 2011 – 2016 dan periode 2016 – 2021. Keduanya bersama Wakil Gubernur H. Sudarto, SH, M.Hum (alm) dan Dr. H. Rusli Dg. Palabbi, SH, MH.

Bagi generasi yang lahir di era 90an dan milenial mungkin sangat jarang mendapat informasi atau pengetahuan akan kepemimpinan Sulteng periode awal. Bahkan boleh jadi, dikalangan pegawai pun masih banyak yang tidak mengenal dan mengetahui sejarah kepemimpinan Sulteng. Ini tentunya disumbang oleh edukasi dan penyampaian ke masyarakat yang memang minim. Juga oleh minat mengenal dan belajar sejarah daerah yang tipis. Padahal, materi demikian bisa menjadi salah materi ajar dalam muatan lokal pada pendidikan dasar atau menengah pertama di Sulteng.

Untuk itu, pada hari ulang tahun ke-57 Sulteng kali ini dipaparkan periodesasi kepemimpinan Sulteng sejak awal dilengkapi dengan beberapa karakteristik yang ada.

Periode kepemimpinan Sulteng sejak tahun 1964 adalah sebagai berikut :

Gubernur Putra Daerah

Pada awalnya, dan ini lumrah terjadi pada sebuah pemerintahan daerah baru, Sulteng dipimpin oleh Gubernur yang berasal dari luar Sulteng. Nanti pada kepemimpinan ke 7, barulah Gubernur Sulteng dijabat oleh putra daerah Sulteng. Yaitu Gubernur Drs. H. Galib Lasahido. Jika 6 Gubernur sebelumnya berlatar militer maka beliau adalah seorang birokrat sipil tulen. Drs. H. Galib Lasahido berasal dari Kab. Tojo Unauna, tepatnya di Pulau Unauna.

Sejak itu, pejabat Gubernur Sulteng selanjutnya diisi oleh putra daerah Sulteng. Baik dari birokrat sipil atau militer. H. Abdul Azis Lamadjido, H. Aminuddin Ponulele, H. Longki Djanggola adalah birokrat sipil dan H. B. Paliudju dari militer. Keunikan dari 5 putra daerah yang menjadi Gubernur Sulteng tersebut adalah asal area pengabdian.

2 Gubernur (H. Galib Lasahido dan H. Longki Djanggola) merupakan birokrat Pemda Sulteng. Kemudian H. Abd. Azis Lamadjido berkarier di Kejaksaan RI (Kejati Sulteng). H. Aminuddin Ponulele aktif berdinas sebagai pendidik (Rektor Universitas Tadulako) dan H. B. Paliudju berlatar militer (Dandim 1306 Donggala). Fenomena ini menunjukkan kesan terbuka dan bebasnya masyarakat Sulteng dalam memilih pemimpin.

Wakil Gubernur

Jabatan wakil gubernur bukanlah barang baru. Kotak ini tidak baru muncul pada era pilkada langsung saat ini. Di Sulteng, jabatan wagub, dimulai sejak era Gubernur H. Abd. Azis Lamadjido, periode kedua (1991 – 1996). Wakil Gubernur Sulteng pertama adalah M. Soeleman. Jadi, jabatan ini sudah lama ada. Bahkan pada periode pertama Gubernur H. B. Paliudju (1996 – 2001) beliau didampingi oleh 2 Wagub, H. Kiesman Abdullah dan Haryono.

Pilkada Langsung

Mulai kepemimpinan awal sampai Gubernur Sulteng dijabat oleh H. Aminuddin Ponulele, pemilihan Gubernur dilangsungkan dan menjadi kewenangan wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (DPRD Sulteng).

Pilkada langsung -sebagai salah satu terobosan di orde reformasi – untuk jabatan Gubernur Sulteng pertama kali dilakukan pada 2006 dan dimenangkan oleh H. B. Paliudju. Keunggulannya tentu berbekal reputasi dan pengalaman ketika menjabat di periode 1996 – 2001. Beliaulah Gubernur Sulteng pertama hasil pilkada langsung. Menjabat bersama H. Ahmad Yahya sebagai wagub.

Demikian beberapa hasil penelusuran redaksi  terkait Gubernur Sulteng sejak awal pendirian Provinsi Sulawesi Tengah. Semoga amal ibadah para Gubernur Sulteng tersebut bernilai kebaikan dari allah SWT dan menjadi modal penyelamat mereka di akhirat kelak, amin. (TT)