KIAT DAN CARA MEMELIHARA HEWAN KESAYANGAN DENGAN BAIK

Hewan peliharaan merupakan binatang yang dijinakkan dan diurus oleh pemiliknya serta memiliki ikatan emosional di antara keduanya. Ikatan emosional akan membentuk sebuah hubungan antara manusia dengan hewan. Hubungan tersebut telah banyak diteliti dan terbukti telah memberikan manfaat positif untuk pemiliknya. Baik itu dalam hal fisik, psikologis, dan kesejahteraan sosial. Juga didapatkan temuan yang membuat hewan peliharaan akan menjadi suatu kebutuhan yang semakin penting dalam rumah tangga modern.

Hewan Kesayangan adalah hewan yang dipelihara khusus sebagai hewan olah raga, kesenangan, dan keindahan. Hewan peliharaan eksotis didefinisikan dengan cara yang berbeda. Tetapi definisi yang paling inklusif adalah semua hewan yang bukan anjing, kucing, atau hewan ternak tradisional. Ini berarti bahwa hewan peliharaan yang eksotis dapat berupa ikan, ular, burung, tupai terbang, tupai tanah, anjing padang rumput, sugar glider, ular, iquana, musang, kura-kura dan lainnya.

Memiliki hewan peliharaan dapat memberikan banyak manfaat kesehatan. Hewan peliharaan dapat meningkatkan kesempatan pemiliknya untuk keluar rumah, berolahraga, dan bersosialisasi. Berjalan atau bermain dengan hewan peliharaan secara teratur juga dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan trigliserida. Hewan peliharaan juga membantu mengusir kesepian dan mengelola depresi dengan memberi kebahagiaan bagi pemiliknya. Namun, hewan peliharaan terkadang bisa membawa kuman berbahaya yang dapat membuat manusia menjadi sakit, meskipun hewan tersebut nampaknya sehat-sehat saja. Penyakit yang ditularkan dari hewan disebut penyakit zoonosis. Oleh karena itu diperlukan cara pemeliharaan hewan kesayangan yang baik dan benar, agar pet (hewan peliharaan) dan pemiliknya tetap sehat.

Tujuan Memelihara Hewan Kesayangan

Memelihara hewan kesayangan harus menerapkan Animal welfare. Animal welfare adalah lima prinsip kebebasan hewan atau yang sering disebut “Five of Freedom”. Prinsip ini dicetuskan oleh OIE (World Organisation for Animal Health) di Inggris sejak tahun 1992. Kelima prinsip itu adalah bahwa kita harus memastikan bahwa hewan kesayangan yang kita pelihara harus bebas dari lapar dan haus, bebas dari ketidaknyamanan, bebas dari rasa sakit, luka/cedera dan penyakit, bebas mengekspresikan perilaku normal dan alami, dan bebas dari rasa takut dan tertekan.

Sebelum memilih hewan peliharaan hewan kesayangan perlu dipertimbangkan untuk siapa, untuk apa, dimana, dan bagaimana kita akan memeliharanya. Perlu dipertimbangkan juga apa yang dapat Anda berikan pada hewan peliharaan Anda.

Memelihara hewan kesayangan harus sesuai dan cocok dengan usia serta kalangan pemelihara. Untuk anak-anak, sebaiknya diberikan hewan peliharaan yang berukuran kecil dan jinak, sehingga mudah dipegang dan diajak bermain. Memelihara hewan bagi anak-anak dapat melatih sense of responsibility (rasa tanggung jawab) sejak dini. Bagi orang dewasa, memelihara binatang dapat menjadi rekreasi dan relaksasi tersendiri. Hewan jinak dengan perawatan yang mudah akan cocok untuk para lanjut usia sebagai teman sehari-hari.

Kesehatan Hewan Kesayangan

Menurut UU No. 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, yang dimaksud dengan kesehatan hewan adalah segala urusan yang berkaitan dengan perawatan hewan, pengobatan hewan, pelayanan kesehatan hewan, pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan, penolakan penyakit, medik reproduksi, medik konservasi, obat hewan dan peralatan kesehatan hewan serta keamanan pakan.

Upaya menjaga kesehatan hewan kesayangan dimulai dengan pencegahan penyakit yang meliputi pemberian nutrisi dengan jenis dan jumlah yang tepat, pemberian makanan tambahan dan vitamin secara teratur, melakukan biosecurity kandang dan lingkungan dengan baik, melakukan kunjungan dan konsultasi rutin ke dokter hewan untuk pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi.

Nutrisi adalah salah satu kebutuhan dasar dan merupakan salah satu kunci kesejahteraan hewan. Pola makan yang baik dengan nutrisi yang cukup akan membantu meningkatkan kesehatan hewan pada tiap tahap kehidupannya. Hewan kesayangan memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda sesuai dengan jenis ras, usia, gaya hidup, kondisi kesehatan, dan berat badan.

Selain itu hal yang perlu diperhatikan adalah kebiasaan dan kesenangan masing-masing jenis hewan kesayangan. Kucing menyukai area makan yang tenang dan memiliki rute untuk melarikan diri. Instingnya sebagai hewan pemburu, membuat kucing cenderung membagi waktu makan menjadi 10 – 20 kali tiap hari. Sementara anjing perlu ditinggal bersama mangkok makannya selama 10 menit. Dan sebaiknya hewan kesayangan tidak diajak beraktivitas fisik setelah makan untuk menghindari kembung. Makanan camilan bisa diberikan secara terbatas sebagai imbalan saat melatih atau mendisiplinkan hewan. Mengontrol berat badan dan menjaga hewan kesayangan agar tidak kegemukan perlu dilakukan karena obesitas cenderung akan mengganggu kesehatan hewan.

Memilih jenis makanan yang tepat untuk hewan peliharaan akan membuat hewan terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan. Pemilihan makanan yang tidak tepat akan menyebabkan alergi, kerontokan bulu bahkan diare. Beberapa hewan domestik umum seperti anjing, kucing, kelinci dll, dapat dengan mudah dipenuhi kebutuhannya dengan banyaknya produsen pakan dan perlengkapan hewan peliharaan. Beberapa hewan yang belum banyak tersedia pakan maupun perlengkapan komersialnya, misal: musang, burung hantu, ular, katak, dll; perlu diberikan pakan dan habitat yang mendekati habitat aslinya untuk menghindari timbulnya masalah kesehatan. Hewan yang bersifat sosial seperti anjing, burung nuri, kakaktua dll, membutuhkan perhatian yang lebih dari pemiliknya agar tidak stress dan berperilaku merusak.

Air minum harus tersedia secara ad libitum (tidak terbatas) dan bisa diakses kapan saja. Air harus matang, bersih, dan suhu tidak kurang dari 10℃. Baik mangkok makan maupun mangkok air minum harus selalu dalam keadaan bersih. Melakukan biosecurity dengan menjaga kebersihan kandang, lingkungan sekitar dan tempat buang air besar/kecil hewan peliharaan, serta menjaga kebersihan hewan dengan memandikan dan membersihkannya akan menjauhkan hewan dari berbagai jenis parasit seperti kutu, caplak, jamur ataupun tungau. Menyediakan kandang yang nyaman dan tempat exercise yang nyaman diluar kandang akan menjadikan hewan dapat mengekspresikan perilakunya dengan baik tanpa membahayakan lingkungan.

Apabila hewan kesayangan menunjukan gejala sakit segera berkonsultasi dengan dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Meskipun ada banyak obat manusia yang bisa digunakan untuk hewan, namun efek samping dan dosisnya tidak sama. Memberi obat manusia untuk hewan tanpa anjuran dokter hewan justru dapat mengakibatkan penyakit, bahkan kematian pada hewan peliharaan. Menjauhkan barang berbahaya atau beracun bagi hewan juga merupakan upaya pemeliharaan kesehatan hewan. Umpan perangkap tikus, berbagai pembersih rumah tangga (seperti pembersih toilet), cat, kapur barus adalah contoh barang berbahaya dan beracun bagi hewan kesayangan.

Penyakit Mematikan Yang Sering Menyerang Hewan Kesayangan

Berikut beberapa penyakit yang umum menyerang hewan kesayangan. Dalam hal ini, anjing dan kucing. Kedua jenis hewan ini memang jamak dipelihara oleh masyarakat Indonesia sebagai binatang kesayangan.

Penyakit yang biasa menyerang dan berbahaya bagi Anjing adalah :

  1. Rabies merupakan penyakit yang bersifat zoonosis, artinya bisa menular dari hewan ke manusia. Saat ini terdapat beberapa provinsi di Indonesia yang bebas rabies maupun rawan rabies. Penyakit ini menjadi perhatian organisasi kesehatan skala internasional karena dampak yang ditimbulkan.
  2. Parvovirus adalah penyakit gastro enteritis yang sangat mudah menular dan bersifat mematikan. Gejala utama berupa lemas, tidak nafsu makan, muntah dan diare berdarah.
  3. Distemper yaitu penyakit menular dengan tingkat kematian tinggi setelah parvo, disertai gejala utama yakni konjungtivitis, kejang-kejang dan kerusakan saraf.
  4. Canine Hepatitis yaitu penyakit yang dapat menimbulkan kematian mendadak terutama pada anak anjing dengan gejala seperti diare, demam, tidak nafsu makan, dan pendarahan.
  5. Leptospirosis adalah infeksi bakteri berbentuk spiral yang menyebar keseluruh tubuh, terutama menetap di ginjal kemudian bermultiplikasi dan menyebar melalui urine. Bakteri Leptospira dapat ditularkan ke manusia maupun hewan lain melalui air atau makanan yang tercemar bakteri ini. Anak kecil sangat rentan tertular bakteri Leptospira.
  6. Parainfluenza  adalah penyakit pernapasan yang amat mudah menular dengan gejala seperti meler, demam, batuk dan tidak nafsu makan. Virus ini menyebar dengan cepat terutama di kennel atau tempat shelter anjing.

Adapun penyakit mematikan yang biasa menyerang kucing adalah :

  1. Feline Panleukopenia. Feline panleukopenia atau feline distemper merupakan penyakit yang penularannya tinggi dan mematikan bagi banyak kucing. Virus distemper mampu bertahan pada suhu dan kelembaban ekstrem selama beberapa bulan dan resisten pada kebanyakan disinfektan. Panleukopenia merupakan penyakit infeksius paling berbahaya pada kucing, yang mampu berkurang semenjak adanya vaksin.
  2. Feline Calicivirus/Herpesvirus. Feline calicivirus dan feline herpesvirus(rhinotracheitis) menyebabkan penyakit ISPA pada 80 – 90% kucing. Kucing dapat terjangkit salah satu atau kedua agen penyakit sekaligus dalam satu waktu. Apabila terinfeksi, virus ini tidak dapat sepenuhnya mati dalam tubuh. Kucing yang terinfeksi akan menjadi carrier, dimana mereka akan seterusnya menyebarkan virus ini dalam waktu yang lama sehingga bisa menulari kucing lain.
  3. Chlamydia. Bakteri ini menyebabkan konjungtivitis pada kucing dan acapkali menjadi infeksi sekunder pada penyakit ISPA akibat virus.
  4. Rabies. Rabies merupakan penyakit yang bersifat zoonosis, artinya bisa menular dari hewan ke manusia. Saat ini terdapat beberapa provinsi di Indonesia yang bebas rabies maupun rawan rabies. Penyakit ini menjadi perhatian organisasi kesehatan skala internasional karena dampak yang ditimbulkan.
  5. Feline Leukemia , Feline Infectious Peritonitis, and Ringworm s.

Vaksinasi

Vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) sistem imun di dalam tubuh. Vaksinasi sebagai upaya pencegahan primer yang sangat handal mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksinasi hewan kesayangan secara terjadwal dan lengkap akan melindunginya dari penyakit-penyakit yang mematikan.

Vaksinasi pada hewan kesayangan anjing biasanya meliputi vaksin-vaksin Rabies, Parvovirus, Distemper, Hepatitis, Leptospirosis, Parainfluenza dan Bordetella broncoseptica (Kennel Cough), Canine Adenovirus, Coronavirus dan Microsporum Canis. Sedangkan vaksin pada kucing meliputi Feline Panleukopenia, Virus Vaccine, Feline Calicivirus/ Herpesvirus Vaccine, Chlamydia. Rabies Virus, Feline Leukemia Virus Vaccine, Feline Infectious Peritonitis, and Ringworm Vaccines. Kapan dan bagaimana cara melakukan vaksinasi sangat tergantung kepada jenis dan merk vaksin. Oleh karena itu pelaksanaan vaksinasi harus dilakukan oleh dokter hewan atau paramedic veteriner.

Akhirnya, melalui pemilihan jenis hewan kesayangan yang tepat, pencegahan penyakit melalui pemberian nutrisi yang sehat, biosecurity, vaksinasi serta penerapan animal welfare yang baik akan membuat hewan kesayangan kita sehat dan menjadikan pemiliknya bahagia. Demikianlah, sekelumit kiat dan cara memelihara hewan kesayangan dengan baik.