PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI MANAJERIAL DAN SOSIAL KULTURAL DENGAN METODE ONLINE ASSESSMENT CENTER (OAC) BAGI PEJABAT MANAJERIAL (PEJABAT PENGAWAS) NONMANAJERIAL (PEJABAT FUNGSIONAL HASIL PENYETARAAN) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2024

 Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui UPT. Penilaian Kompetensi Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2024 melaksanakan kegiatan rutin uji kompetensi manajerial dan sosial bagi para ASN lingkup Prov. Sulteng. Kali ini, uji kompetensi menyasar para pejabat manajerial (pengawas) serta nonmanajerial khususnya para fungsional hasil penyetaraan. Uji kompetensi dilakukan berbasis Online Assessment Center (OAC) yang difasilitasi oleh Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat (BKD Jabar). Ini sebagai bagian dari kerjasama kolaboratif dan tindak lanjut dari perjanjian kesepahaman yang dibangun Prov. Sulteng dan Prov. Jabar dalam rangka membangun SDM Aparatur yang profesional.
   

 Pelaksanaan uji kompetensi manajerial dan sosial kultural berbasis Online Assessment Center dilaksanakan dalam 2 kegiatan. Diawali dengan acara pembukaan dan pengarahan dari tim Asesor SDM Aparatur BKD Provinsi Jawa Barat pada hari Jumat 7 Juni 2024 secara online via aplikasi zoom meeting. Dan kegiatan kedua adalah pelaksanaan Uji Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural yang berlangsung selama 2 hari, Rabu-Kamis, tanggal 12-13 Juni 2024. Ukom tersebut menggunakan laboratorium komputer milik SMK Negeri 3 Palu.
   

 Pembukaan dan Pengarahan
    Rangkaian kegiatan pembukaan dan pengarahan oleh pejabat Prov. Sulteng dan dari tim asesor Prov. Jabar dilaksanakan pada hari Jumat 7 Juni 2024 dimulai pukul 09.00 Wita secara daring. Kegiatan diikuti dengan penuh antusias oleh peserta uji kompetensi manajerial dan sosial kultural yang terdiri dari Pejabat Manajerial (pejabat pengawas) serta Nonmanajerial (pejabat fungsional hasil penyetaraan). Berkesempatan hadir Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Sulawesi Tengah Moh. Sadly Lesnusa, S.Sos., M.Si, yang dalam hal ini mewakili Gubernur Sulawesi Tengah memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan.
    
    Saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Sulteng, Asisten Administrasi Umum Setda Prov. Sulteng menyampaikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi manajerial dan sosial kultural ini sebagai salah satu ikhtiar dalam mencapai Visi Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2021-2026 yaitu “GERAK CEPAT MENUJU SULTENG LEBIH SEJAHTERA DAN LEBIH MAJU”. Dimana untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 9 (Sembilan) Misi yang salah satunya yaitu Mewujudkan Reformasi Birokrasi. Indikator kinerja utama dari perwujudan reformasi birokrasi itu adalah capaian Indeks Reformasi Birokrasi, Indeks Profesionalisme ASN dan Indeks Sistem Merit.
    Hal ini, menurut Gubernur, sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Yaitu menghasilkan karakter birokrasi berkelas dunia (world class bureaucracy) yang dicirikan dengan pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan kapabel, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, profesional, serta bersih dari praktek KKN.
    
    Gubernur Sulteng juga mengingatkan, bahwa saat ini birokrasi harus cepat beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan, yang secara global dikenal dengan istilah VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, and Ambiguous). Selain itu, dunia juga sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan publik yang dikelola oleh pemerintah kearah penggunaan teknologi informasi. Sehingga sebagai penyelenggara pemerintah harus menyesuaikan strategi dalam aspek tata kelola pemerintahan dengan mendorong akselerasi implementasi konsep dynamic governance dan mendorong terwujudnya digital government sebagai bagian dari area perubahaan yang menjadi fokus agenda reformasi birokrasi.
    
    Gubernur Sulteng juga mengemukakan bahwa fokus Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah akan terus concern pada penguatan Sistem Merit dalam Manajemen ASN. Mulai dari perencanaan kebutuhan; pengadaan; pengembangan karier; promosi dan mutasi; manajemen kinerja; penggajian, penghargaan dan disiplin; perlindungan dan pelayanan; dan sistem informasi.
    
    Disisi lain, diakui bersama bahwa pengelolaan SDM Aparatur merupakan kunci kemajuan tata kelola pemerintahan termasuk didalamnya peningkatan mutu pelayanan publik. Oleh sebab itu, Pemerintah Sulawesi Tengah melalui Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Tengah wajib menjalankan strategi Implementasi Sistem Merit sesuai amanat UU No 20 Tahun 2023 bahwa ASN yang menduduki jabatan mulai dari Jabatan Non Manajerial yang terdiri dari PPPK, Jabatan Pelaksana, Jabatan Fungsional, hingga Jabatan Manajerial yang terdiri dari jabatan Pengawas, Jabatan Administrator sampai Jabatan Pimpinan Tinggi harus berdasarkan kualifikasi, potensi, kompetensi, kinerja, integritas dan moralitas.
    
    Olehnya, perlu diketahui apakah seorang ASN memiliki potensi dan berkompeten atau tidak dengan jabatan yang diamanahkan kepadanya. Dan itu dapat dideteksi dan diukur dengan cara menyelenggarakan uji potensi dan kompetensi menggunakan tools assessment center yang diikuti oleh para ASN. Demikianlah sehingga ukom ini digelar, sebagai bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyelenggarakan Manajemen ASN dengan lebih objektif dan profesional yang mengedepankan kualifikasi, potensi, kompetensi dan kinerja, sebagai upaya melengkapi profil aparaturnya.
    
    Seusai sambutan gubernur, arahan dari Asesor Utama Dr. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, Dipl., S.E., M.Eng juga bernada sama. Beliau, yang pernah menjabat Sekdaprov Jabar ini, menyampaikan bahwa pelaksanaan uji potensi dan kompetensi yang dilaksanakan akan berpengaruh pada penilaian indeks profesionalitas ASN. Sekaligus sebagai pendorong penilaian Indeks Sistem Merit dan Indeks Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
    
    Diungkap juga oleh Asesor SDM Ahli Utama Prov. Jabar tersebut, bahwa hasil profiling potensi dan kompetensi melalui uji kompetensi manajerial dan sosial kultural digunakan untuk mendapat gambaran aparatur yang memiliki potensi yang unggul dari sekian banyak aparatur yang ada (klasterisasi). Juga sebagai dasar untuk pengembangan karier dan memproyeksi pemimpin masa depan. Hasil asesmen pun bisa menjadi dasar pengembangan kompetensi aparatur sehingga pengembangan kompetensi (diklat, dll) bisa dilakukan lebih terarah dan mampu menjawab kesenjangan atau kebutuhan yang ada.
    
    Pelaksanaan Uji Kompetensi
    Uji kompetensi manajerial dan sosial kultural kepada pejabat pengawas dan fungsional penyetaraan oleh UPT Penilaian Kompetensi Pegawai itu dilakukan secara online. Menggunakan fasilitas Online Assessment Center (OAC) yang dikelola oleh BKD Prov. Jabar. Total peserta sebanyak 326 ASN. Dibagi dalam 2 hari pelaksanaan ujian. Pada pelaksanaan di hari Rabu 12 Juni 2024 diikuti oleh 154 peserta. Kemudian pada hari Kamis 13 Juni 2024 datang mengikuti ukom sebanyak 172 peserta.
    
    326 ASN peserta uji kompetensi manajerial dan sosial kultural saat itu terdiri atas pejabat pengawas sebanyak 35 ASN dan pejabat fungsional hasil penyetaraan sebanyak 291 ASN. Dari internal BKD, sebanyak 9 pejabat mengikuti ukom. 8 pejabat fungsional penyetaraan dan 1 pejabat pengawas dari lingkup UPT Penilaian Kompetensi Pegawai.
    
    Demikianlah, sekelumit kegiatan teranyar dari UPT Penilaian Kompetensi Pegawai BKD Prov. Sulteng pada 2024. Semoga pelaksanaan uji kompetensi manajerial dan sosial kultural tersebut bisa memberikan hasil yang valid dan reliable menggambarkan kondisi potensi dan kompetensi para aparatur Prov. Sulteng.